taubat

Ramadhan, bulan berlimpah pengampunan bagi hamba bertaubat

Para salaf akan banyak bertaubat dan memohon ampun, siang dan malam, baik di bulan Ramadhan atau lainnya.  Berdasarkan pemahaman mereka bahwa mereka tidak akan aman dari dosa dalam perbuatan mereka meskipun itu hanya satu dosa.
Bahkan dalam ketaatan mereka kepada Allah pun. Oleh karena itu ketidakamanan ini mendorong mereka untuk memohon ampunan kepada Allah karena kerendahan hati mereka kepada Allah, dan kesadaran mereka bahwa Allah paling mengetahui hal tersebut.

Allah azza wa jalla telah berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (An-Nuur: 31).

Imam An-Nawawi tentang taubat, memohon ampunan kepada Allah

Imam An-Nawawi menuliskan dalam bukunya Riyadush Shalihin: “Para ulama telah mengatakan perlunya bertaubat dari setiap dosa. Jika dosanya terkait antara hamba dan Allah azza wa jalla, yang tak terkait dengan hak manusia, maka ada tiga syarat taubat: Pertama, berhenti melakukannya. Kedua, menyesali telah melakukannya. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulanginya. Jika salah satu dari ketiga hal ini hilang, maka pertaubatannya tidak jelas.

Jika dosanya itu menyangkut manusia, maka syaratnya ada empat: ketiga syarat diatas dan terpenuhinya hak-hak dari mereka yang dizalimi. Jika menyangkut harta benda dan sebagainya, maka dikembalikan kepadanya. (Riyadush Shalihin 1/14)

Faedah istighfar dan taubat

oleh ustadz Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja (firanda.com) “Ibnu Shubayh berkata : شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا […]

Harta sejati, taubatnya sang pencuri

Harta sejati, taubatnya sang pencuri Suatu malam pencuri berhasil masuk rumah ulama Maalik bin Dinar, setelah ia dengan mudahnya memanjat tiang dinding rumah dinding syaikh itu. Setelah menerobos rumah ulama, si pencuri malah kecewa karena tak ada benda yang bernilai untuk digondolnya. Pemilik rumah ada di dalam saat itu, beliau sibuk melaksanakan sholat [malam]. Menyadari […]

Kembali ke Atas
Skip to content