Ketika kemanusiaan dan nurani melesap, bahkan di negara kampiun demokrasi
Ketika kemanusiaan dan nurani melesap, bahkan di negara kampiun demokrasi
Apa yang terjadi di kampus-kampus di Amerika Serikat yang diawali di Columbia University menunjukkan bagaimana anak muda kampus menjadi pembawa perisai demokrasi terakhir ketika dunia mencabik-cabikkan harkatnya. Ketika orang-orang yang lebih berpaham dan memiliki posisi politis menghancurkan nurani mereka sendiri: genosida Palestina oleh negara zionis pengendali negara Barat dan AS!
Siapapun di Indonesia dan belahan dunia lain yang masih punya nurani dan demokrasi, selayaknya mengutuk hegemoni zionis Israhell yang dibantu pemerintah dan senat AS -berkat lobi AIPAC dengan guyuran uang yang berlimpah. Sehingga negara yang harusnya pariah dan tak jelas asal-usul warga dan rezimnya, mengangkangi mahkamah internasional dan ratusan resolusi PBB, masih bertahan karena lobi zionis di nadi pemerintah Barat, terutama AS.
Saya salut dengan kegigihan mahasiswa dan para dosen di AS dan kini didukung oleh ratusan kampus seantero dunia, membela nilai-nilai demokrasi dan nurani dengan mendukung perjuangan Palestina. Menara gading itu masih bersih dari kebodohan global: lobi zionis bergelimang dollar dan duniawi murahan!
Saya mendukung dan mendoakan agar hasil terbaik untuk bangsa Palestina di tengah-tengah lemahnya bangsa-bangsa di dunia menegaskan pembelaan nyata kepada jutaan rakyat Filistin yang hancur sistem kehidupan mereka saat ini. Misi Netanyahu dan rezimnya gagal menghancurkan Hamas yang masih dilindungi Allah azza wa jalla.
Mari pembaca medium meneruskan kewarasan dan kejernihan nurani, bahwa apa yang terjadi di Gaza dan sekitarnya sebuah kegagalan kemanusiaan manusia di dunia dalam menghentikan kebrutalan zionisme nan toxic.