Taubatnya Barakh al-Abid

Taubatnya Barakh al-Abid

Ibn al-Bara menyebutkan di dalam ar-Raudlah: Telah diberitahukan kepada kami oleh al-Fadhl bin Hazim, telah diceritakan kepada saya oleh Yusuf bin ‘Azula, telah diceritakan kepadaku oleh Mukhallad bin Rabi’ah ar-Rab’iy, dari Kaab, ia berkata:

Di zaman Nabi Musa alaihi sallam, kaum Bani Israil mengalami musim kemarau panjang. Mereka meminta kepada Nabi Musa agar memohon kepada Allah minta diturunkan hujan. Musa berkata, “Keluarlah kalian menuju bukit bersamaku.” Ketika mereka telah keluar dan tengah menaiki sebuah bukit, Musa berkata: “Orang yang telah berbuat dosa tidak boleh ikut aku.” Maka lebih dari separuh mereka keluar. Setelah itu mereka berkata lagi, “Tidak boleh seorang pun yang telah melakukan dosa mengikuti aku.”  Mereka pun bubar, kecuali seorang laki-laki buta, Bernama Barakh al-Abid. Lalu Musa berkata kepadanya, “Apakah kau tidak mendengar apa yang kukatakan?”

“Ya, aku dengar,” jawab laki-laki itu.

Musa bertanya lagi, “Kau tidak pernah berbuat dosa?” Barakh menjawab, “Aku tidak tahu, kecuali sesuatu yang aku sebutkan ini, jika itu merupakan suatu dosa, maka aku akan kembali.”

“Katakanlah,” desak Musa.

Barakh berkata, “Aku pernah lewat di suatu jalan dan di sebelah jalan ada pintu rumah yang terbuka. Mataku yang sekarang but aini sempat melihat seseorang yang tidak kukenal. Setelah itu kukatakan kepada mataku, “Engkau yang merupakan bagian dari anggota badanku telah lancang berbuat kesalahan. Janganlah kau bersamaku setelah ini! Lalu kutusakkan jari tanganku dan kucabut mataku. Oleh karena itu, jika yang kulakukan itu suatu dosa, maka aku akan kembali.”

Lalu Musa berkata, “Itu bukan suatu dosa. Berdoalah kepada Allah agar diturunkan hujan wahai Barakh,” lanjut Musa. Barakh pun segera berdoa, “Wahai Yang Maha Suci! Wahai Yang Maha Suci! Segala yang ada di sisi-Mu tidak akan pernah sirna, sungguh Engkau Maha Suci dari sifat bakhil, lalu apa yang menyebabkan kami tidak mengetahui kehendak-Mu ini? Turunkanlah kepada kami hujan sekarang juga.” Perawi berkata: Maka keduanya lalu Kembali dalam guyuran hujan yang sangat lebatnya.

Tinggalkan Balasan

Kembali ke Atas
Skip to content